Lebaran Ketujuh Identik dengan Tradisi Makan Ketupat, Berikut Filosofi Ketupat Lebaran

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Hari Raya Ketupat adalah tradisi memperingati 7 hari setelah Hari Raya Idul Fitri yang selalu di gelar setiap tahun dengan saling berbagi hidangan ketupat kepada keluarga, tetangga dan sahabat.

Seperti ini hidangan yang disajikan saat perayan lebaran ketupat. (foto: istimewa)

Tapi ada yang tahu nggak, nama ketupat itu sendiri punya filosofi yang memiliki arti dan sejarah. Di cuplik dari beberapa sumber ” Kupat ” atau Ketupat itu merupakan simbol perayaan hari raya islam di jawa sejak masa pemerintahan Demak pada awal abad ke- 15.

Berikut ini istilah atau arti dari ketupat yang terdiri dari beberapa bagian diantaranya; janur, anyaman, bentuknya, isi beras dan ketupat

  • Kupat (ngaku lepat) artinya mengaku salah
  • Janur (Jatining Nur) artinya hati nurani
  • Beras menggambarkan nafsu duniawi
  • Anyaman Janur memiliki arti kompleksitas masyarakat jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturrahmi
  • Bentuk Ketupat (kiblat papat) artinya mata angon limo pancer (arah kiblat)

Jadi ketupat itu sendiri melambangkan nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani artinya saat orang mengaku kesalahannya, hatinya seperti ketupat yang dibelah, bersih tanpa dengki.

Nah, kalau teman- temannya ketupat itu biasanya rendang, opor ayam, sayur labu siem, semur daging, mie instan dan sambel goreng krecek.