Reporter : Nur Aries
Ramapati Pasuruan — Ketua TIM Penggerak TP PKK Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf bersama Direktur Indonesia Ramah Lingkungan (IRL Kota Pasuruan memaparkan terkait Penguatan Pengajar Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) Mandiri bertempat di Ruang Pertemuan TP PKK Kota Pasuruan. Kamis, (02/05/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut para dosen, Dokter dan perwakilan siswa- siswi Selantang Kota Pasuruan,
Dalam sambutannya, Direktur IRL Kota Pasuruan Siti Zuniati menyampaikan rencana program kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024 tanggal 29 Mei 2024.
Ada beberapa rencana program kegiatan diantaranya Upacara peringatan HLUN di lanjut dengan Lomba Senam Akupresure untuk meningkatkan kesehatan diri, dan juga Lomba Pidato/Sosialiasi.
Menurut Zun panggilan akrabnya, Lansia di katakan Berkualitas Apabila seimbang antara kecerdasan intelektual dengan bertambah usia otak semakin menciut, menyebabkan penurunan daya ingat dan penurunan konsentrasi, untuk hal ini bisa di cegah dengan senam otak.
Kedewasaan emosional, sabar, berfikir panjang, ramah, sopan, optimis, tidak mudah cemas/sedih dan kemantapan spiritual untuk batin lebih tenang, nyaman, pasrah dan tawakal selalu memperbaiki hubungan antar manusia.
” Barang siapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadiannya, Qs. Yasin 68,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak TP PKK Kota Pasuruan dalam arahannya, terus memberi semangat dan motivasi kepada para lansia untuk membekali para lansia agar menjadi manusia yang tetap produktif, tidak malas, mandiri, sehat dan tangguh walaupun sudah berusia lanjut.
Fatma juga menjelaskan bahwa Kota Pasuruan termasuk leader atau satu-satunya di Indonesia yang mendirikan Selantang Mandiri.
Tugas pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kemajuan kesejahteraan Umum, fasilitasi dan koordinasi dari OPD dan DPRD yang memfasilitasi IRL dan Tim Penggerak PKK.
“Mudah-mudahan kita kedepannya bisa menjadi pelopor dan paling sukses di Indonesia”, harapnya.
Terakhir Fatma memberikan kesimpulan yaitu pertama sistem pelayanan dan penanganan lansia harus dibangun untuk mendukung proses perbaikan pelayanan, kemudian rencana memasukan bahan pembelajaran tentang kelansiaan dalam kurikulum di sistem pendidikan.
“Harapan saya lansia di Kota Pasuruan ini akan lebih siap di masa depannya atau lebih siap di masa tuannya”, pungkasnya.