Motif Baru Batik Harmonie Resmi Dilaunching, Ada Filosofi Menarik Dibalik Motifnya.

Pasuruan, Rabu 30 November 2022

Para model cilik sedang memperagakan kain batiknya diatas catwalk

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Kegiatan launching Batik Harmonie ini merupakan rangkaian Hari Batik Nasional dan sekaligus dirangkai Launching Motif Baru Batik Kota Pasuruan.

Sebelum Launching malam ini sebelumnya juga sudah dilakukan pelatihan membatik yang diikuti 7 pengrajin batik senior dan kelompok remaja binaan yang menitik beratkan pada pengkayaan motif dan pewarnaan.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pasuruan Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf berharap agar pengrajin batik di Kota Pasuruan semakin bersemangat untuk terus berkreatifitas dan berinovasi tanpa meninggalkan pakem batik Kota Pasuruan yang sudah disepakati.

“Selain pelatihan bagi pengrajin batik kami juga mengadakan lomba desaig batik dengan harapan bisa memberi ruang bagi anak-anak agar dapat melestarikan warisan budaya Indonesia,” ujarnya.

Launching batik harmonie malam ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada pengrajin batik Kota Pasuruan yang telah bekerja keras dalam waktu yang singkat bisa menghasilkan kain batik sebanyak 250.

“Tujuannya untuk memperkenalkan batik dengan khas baru, dimana sebelumnya batik Kota Pasuruan identik dengan daun sirih atau suruh tanpa kekhasan,” harap Fatma.

Menurut Fatma ada filosofinya dari batik motif baru ini dimana ada perpaduan yang harmonis dari beberapa unsur yang menggambarkan Kota Pasuruan secara keseluruhan.

Ada batik motif tugu alun-alun yang dililit daun suruh menggambarkan Kota Pasuruan akan tetap subur dan masyarakatnya hidup makmur.
Motif keris untuk mengenang pahlawan Untung Suropati. Untuk air dan ombak lautan menggambarkan letak Kota Pasuruan berada di wilayah pesisir.

Untuk motif suruh temurosi dipercaya sangat berkhasiat sebagai obat dengan harapan warga Kota Pasuruan akan selalu sehat jasmani dan rohani, tetap bersatu dan bersama membangun Kota Pasuruan agar lebih baik lagi.
Kalau motif daun suruh bersanding dengan belah kopi diartikan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

“Meskipun ada perbedaan pandangan tetapi kopi dapat memberikan inspirasi sejuta solusi,” pungkas Fatma.

Sementara itu Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf dihadapan media mengatakan kegiatan ini merupakan inovasi dari motif batik yang sudah ada sebelumnya.

Dengan kita berkolaborasi dengan para desaigner dan pengrajin batik Kota Pasuruan yang tujuannya untuk mencari motif yang baik dan lebih kekinian.

“Harapannya semakin dikenal, diminati dan dibeli oleh masyarakat luas, dan motif baru batik harmonie yang dilaunchinh malam ini nantinya juga akan kita patenkan,” beber Gus Ipul.