Breaking News

Nguri – Nguri Budaya Jawa, UPT SDN Randusari gelar Wayang

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Dalam rangka melaksanakan program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan tentang Jowo Ben dimana semua siswa harus nguri- nguri budaya jawa sekaligus menumbuhkan jiwa kepemimpinan dari jiwa siswa.

Dalang Ki Suyatno, S. Pd menggelar lakon stop bullying dalam rangka jebeno jumat basa jawa. (foto: Dok. SDN Randusari)

Sekaligus biar berani tampil, berkarya dan bisa menggunakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari- hari sekaligus mengetahui budaya- budaya jawa yang seharusnya diketahui dalam kehidupan sehari- hari.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui UPT SDN Randusari menggelar kegiatan Ayo Jebeno Jumat Basa Jawa yang dikemas dalam Pagelaran Wayang dengan Dalang Ki Suyatno, S. Pd dengan topik ” Stop Bullying “.

Dalang Ki Suyatno yang sekaligus aktivis pendidikan menceritakan tema yang di ambil terkait stop bullying ini dimaksudkan agar para siswa dan juga guru mengerti apa itu bullying, jenis- jenis bullying, cara mengatasi bullying dan juga mencegah bullying.

” Alhamdulillah dengan media wayang ini, anak- anak sangat tertarik dan senang karena ini sesuatu yang langka,” ujarnya, Jum’at (19/01/2024).

Menurut Suyatno ini memang aneh, karena aneh ini makanya dirinya memperkenalkannya dengan berbagai bahasa.

” Seharusnya kan harus memakai bahasa jawa tapi kalau nyel bahasa jawa, anak- anak kan gak bisa. Maka kami menggunakan bahasa bervariasi antara Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia,” tambahnya.

Tema stop bullying sendiri menurut Suyatno pada intinya bullying itu gak boleh terjadi bagi anak- anak dan bagi siapapun. Bullying sendiri itu menurutnya menyakiti orang lain dengan verbal ataupun fisik dengan media apapun dan hal seperti itu perlu dicegah dan penyampaiannya dengan publikasi, bersiar dan disampaikan agar sampai kesiapapun.

” Penekanannya rukun, guyup dengan teman. Tidak menyakiti senantiasa berbagi sekaligus menghormati orang tua dan guru- guru,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Sekolah UPT. SDN Randusari Farida menyampaikan untuk kegiatan Pagelaran Wayang ini memang baru pertama di laksanakan, sebelumnya tapi kegiatan seperti ini sudah beberapa kali di gelar dengan berbagai tema seperti tari- tarian, lagu- lagu dan juga tembang.

Dimana kegiatan ini menurutnya untuk melaksanakan program dari Diknas tentang Jowo Ben untuk nguri- nguri budaya jawa dan juga bisa menggunakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari- hari dan juga mengetahui budaya jawa.

” Kegiatan ini untuk melaksanakan himbauan Dinas Pendidikan tentang jowo ben bahwasanya anak- anak itu harus nguri- nguri Budaya Jawa kit,” harapnya.

Selain pagelaran wayang ini juga dimeriahkan geguritan, drama kolosal jawa, sinden, tarian dan juga nembang walisongo.

” Kegiatan semacam ini di laksanakan setiap Jum’at Kliwon di halaman sekolah,” kata Farida Kepsek SDN Randusari yang baru menjabat beberapa bulan ini.

Kasie. Pendidikan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Windah Silvi Hidayati mengungkapkan bahwa SDN Randusari memiliki banyak talenta di bidang kesenian, seperti lomba bertutur yang selalu berturut turut mewakili Kota Pasuruan.

Acara pagelaran wayang ini selain sebagai pembelajaran Profil Penguatan Projek Pelajar Pancasila (P5) selain itu juga untuk menghidup- hidupkan kebudayaan khususnya kepada peserta didik.

” Harapan saya dapat menginspirasi yang lain juga,” harap Windah.