Orang Indonesia Hanya 37 Menit Konsen Dengarkan Radio Konvensional.

Pasuruan, Rabu 21 Desember 2022

Bertemunya insan televisi dan radio dalam acara Workshop Excelent Broadcaster di Dafam Hotel Semarang, Selasa (20/12/2022)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Sebuah fakta hasil survei dari We Are Social mengungkap fakta yang mengejutkan. Dari waktu 24 jam dalam sehari, orang Indonesia mendengarkan radio konvensional secara intens selama 37 menit.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama RRI Hendrasmo saat membuka Workshop Excellent broadcaster di Dafam Hotel Semarang, Selasa (20/12/22). Survey We Are Social juga menyebutkan, bahwa rata-rata warga Indonesia berselancar di dunia maya selama 8 jam 36 menit.

Hendrasmo menyebutkan, sesuai survei We Are Social dari 8 jam 36 menit waktu paling banyak dihabiskan untuk bersosial media yang mencapai 3 jam 27 menit. Orang Indonesia menonton tv juga rata-rata dua jam setiap harinya.

“Meski waktunya mendengarkan radio paling sedikit dibandingkan media lain, namun tingkat kepercayaan terhadap informasi memegang poin tertinggi dibandingkan media yang lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Rita Zulkarnaen Sekjen indonesiapersada.id menyampaikan, sesuai perkembangan zaman pola kehidupan masyarakat sedikit demi sedikit mulai berubah dari tradisional ke era modern. Salah satu perubahan dalam kehidupan masyarakat terlihat dari penerimaan informasi dan pesan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa pengaruh besar terhadap industri media, khususnya media broadcasting seperti tv dan radio konvensional.

Menjawab tantangan tersebut sebanyak 30 lembaga penyiaran publik lokal (LPPL) se-Indonesia yang tergabung dalam Persatuan radio tv seluruh Indonesia (Indonesiapersada.id) mengikuti workshop excellent broadcaster di hotel Dafam Semarang hari ini selasa (20/12/2022).

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengembangkan program siaran yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan informasi ditengah modernisasi. Menurutnya, penguatan kordinasi antar lini menjadi kunci penting untuk mendorong tujuan utama dari profesi broadcaster yang handal.

Workshop yang didukung oleh Pemprov Jateng, LPP RRI, dan PT PLN (Persero) ini mengajak seluruh anggota persatuan radio dan tv seluruh Indonesia untuk berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitas agar lembaga bisa lebih optimal.