Paguyuban Jaranan Di Kota Pasuruan Di Tengah Pandemi Yang Tetap Eksis.

Pasuruan, Jum’at 28 Januari 2022

Salah satu pembarong yang sedang melakukan atraksinya diacara penggalangan dana gunung semeru di halaman balai Desa Tutur bulan lalu. Foto (istimewa)

Reporter: Angga Ardiansyah

Rampati Pasuruan– Tari jaranan adalah nama dari salah satu tari tradisional khas daerah Provinsi Jawa Timur. Tarian ini sudah berumur ratusan tahun dan ditampilkan oleh para penari yang menunggangi kuda berbahan bambu.

Dikutip dari laman goodnewsfromindonesia.id, Jaranan sendiri merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Kediri. Meskipun berasal dari Kediri, nyatanya kesenian ini juga terkenal di beberapa kota lain di Jawa Timur, seperti Ponorogo, Tulungagung, Nganjuk, dan Banyuwangi. Seni jaranan dikatakan berasal dari Kediri karena merunut pada sejarahnya. Ada banyak versi tentang sejarah seni jaranan. Salah satu yang berkembang di masyarakat ialah tentang pernikahan Dewi Sanggalangit dengan Klana Sewandana.

Di Kota Pasuruan sendiri seni jaranan ini ada beberapa paguyuban yang masih eksis sampai sekarang. Salah satunya Paguyuban Turonggo Sogol Budoyo yang sekarang masih eksis.

Menurut cerita dari Ketua paguyubannya, bermula dari kecintaannya mulai dari kecil menonton jaranan, akhirnya setelah berkeluarga dan punya anak yang juga punya bakat atas kesukaannya dengan budaya tradisional ini. Akhirnya terbentuklah sebuah paguyuban sejak tahun 2019, sempat bubar kemudian terbentuk lagi dengan keanggotaan baru yang diberi nama Turunggo Sogol Budoyo.

Cak Penni ketua paguyuban Turonggo Sogol Budoyo saat ditemui bercerita, dibentuknya paguyuban ini karena keinginannya untuk menghidupkan lagi budaya tradisional agar tidak tenggelam oleh perkembangan jaman, terutama agar tidak terkikis oleh canggihnya teknologi yang serba modern.

Penni menambahkan Sogol ini diambil dari nama seseorang yang paling sakti dan kebal dari segala jenis senjata.

“Sogol itu dalam cerita didunia mestis itu seorang yang sakti mandraguna, maka diambillah nama paguyuban ini. Karena kalau mengambil nama itu harus yang istimewa,” katanya. Jum’at (28/01/2022)

Untuk keanggotaannya sendiri menurut Penni lumayan banyak mulai dari anak-anak sampai dewasa, ada yang sekolah dan juga sudah bekerja, selain jaranan di paguyuban ini juga membawahi pemain barong juga pemain panjaknya.

“Kami membuka pintu bagi siapa saja yang mau bergabung dipaguyuban ini, sementara untuk anggota dipengurusannya sendiri cuma ada 15 orang,” ujarnya.

“Paguyuban Turonggo Sogol Budoyo ini sudah resmi setelah mendapatkan nomer induk dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari Bidang Kebudayaan Kota Pasuruan,” tambah Cak Penni

Untuk basecamp paguyuban ini ada di Kelurahan Purutrejo Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan.

“Untuk basecamp ada di Purut, dan kalau latihan cukup d rumah temen-teman sendiri. Sementara ini kita sering tampil di daerah Nongkojajar dan sekitarnya. Selama bulan Desember 2021 kurang lebih sudah 5 kali kita tampil,” pungkasnya.