Reporter: Nur Aries
Ramapati Pasuruan — Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting, pemerintah Kota Pasuruan bersama Kelurahan Petamanan Kecamatan Panggungrejo melaksanakan dan menindaklanjuti program pemerintah dalam penurunan stunting bertempat di Pendopo Kelurahan Petamanan Kota Pasuruan, Kamis (31/10/2024).
Rapat ini bertujuan untuk menyinkronkan program dan kegiatan yang mendukung penurunan stunting. Dengan adanya rapat koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat penurunan kasus stunting di Kota Pasuruan.
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Petamanan Nina Retno Wulandari, A.Md menyebut, kegiatan ini tentunya menjadi bagian dari komitmen bersama untuk menanggulangi stunting khususnya di Kelurahan Petamanan Kota Pasuruan.
Menurutnya terjadinya Stunting karena kurangnya pengetahuan keluarga terutama orang tua tentang kesehatanan gizi.
“Kita harus bekerja sama dan saling mendukung untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup dan tumbuh dengan sehat,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan cara pencegahan stunting dengan memahami konsep gizi dan pilih menu yang beragam dan membuat makanan dengan sekreatif mungkin.
“Saya berharap stunting di Kelurahan Petamanan menjadi nol dan perlu dukungan dari warga dan ibu-ibu karena stunting ini menjadi PR kita bersama,” harapnya.
Acara dilanjutkan dengen pembekalan materi yang di sampaikan oleh Penyuluh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pasuruan, Triana Indah Sari Mengungkapkan Peran dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
“Dalam Pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), BKKBN mendapat peran dalam melaksanakan tugas pemberdayaan keluarga (intervensi sensitif) dalam cara pengasuhan pada periode Pengasuhan 1000 HPK, yaitu saat kehamilan sampai dengan anak berusia 2 (dua) tahun,” ungkapnya
Menurut indah dalam hal ini program Kegiatan BKKBN (intervensi sensitif) direncanakan secara khusus dan terpadu dengan kegiatan spesifik, dampaknya diharapkan sensitif terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan perkembangan pengasuhan 1000 HPK. Dampak kombinasi dari kegiatan spesifik dan sensitif diharapkan bersifat langgeng (“sustainable”) dan jangka panjang
Menindak lanjuti Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang PPS Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan.
“Pentingnya 1.000 HPK Anak mengalami pertumbuhan otak dengan sangat pesat pada masa 1000 HPK, terjadi pembentukan organ vital, pematangan sistem pencernaan, perkembangan kognitif, serta sistem imun atau daya tahan tubuh. Pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk bertumbuh-kembang menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Indah menekankan kepada ibu-ibu untuk memperhatikan nutrisi dan stimulasi Perhatikan jenis, bentuk, porsi, serta frekuensi makanan yang diberikan kepada buah hati. Stimulasi harus dilakukan sejak dini dan berulang-ulang supaya pembentukan sinaps (hubungan antarsel saraf otak) semakin kuat.
Editor: Angga