Reporter : Nur Aries
Ramapati Pasuruan– Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pasuran menggelar kegiatan Rembuk Stunting, bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Pasuruan, Kamis(13/3/2024).
Kegiatan rembuk stunting, dibuka oleh Wakil Wali Kota Pasuruan (Mas Adi) dan Asisten 1 (Yanuar), Adapun peserta yang mengikuti kegiatan, berjumlah sekitar 160 orang perwakilan dari PKK Kota Pasuruan, Kepala Perangkat Daerah, Direktur RSUD Soedarsono, RSU Graha Medika, Kepala Pusksesmas, Camat dan Lurah, Ketua TPPS Kelurahan, Kader Pembangunan Manusia, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, turut hadir dalam kegiatan, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur.
Dalam laporannya Kepala DP3AKB Edy Ana menjelaskan, pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting, merupkan salah satu investasi utama dalam mewujudkan sumber manusia indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Ia juga menyampaikan, angka prevalensi stunting pada tahun 2019 sebersar 23,1% menjadikan Kota Pasuruan sebagai salah satu lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi, hingga saat ini dari setiap tahunnya terjadi penurunan prevalensi stunting.
Tahun 2021 prevalensi stunting mencapai 22,1% , Tahun 2022 prevalensi stunting mencapai 21,1%, Tahun 2023 prevalensi stunting mencapai 11,7% dan di Bulan Februari 2024 prevalensi stunting sebesar 10,27%
Tujuan kegiatan ini menurut Edy Ana untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang di lakukan secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab secara spesifik.
Dalam sambutannya, Mas Adi mengingatkan agar meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut supaya angka prevalensi penurunan stunting lebih signifikan.
“Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia atau SGGI, angka prevalensi stunting Kota Pasuruan yang semula 21,1% turun menjadi 11,7%, ini sebuah penurunan yang cukup signifikan. Namun, mengingatkan kembali meski ada penurunan, kita masih di atas target nasional 14%. Artinya, kita tahun ini harus bahu membahu, dan lebih banyak action untuk menurunkan stunting. Karena perlu penurunan lebih signifikan lagi,” tutur Adi.
Kegiatan rembuk stunting ini, menurut Mas Adi, merupakan sebuah momentum untuk memperkuat mekanisme dalam upaya penurunan stunting.
“Melalui kegiatan ini diharapkan, dapat dilakukan identifikasi tantangan, evaluasi keberhasilan, dan rancangan langkah-langkah yang lebih efektif, untuk mencapai target penurunan stunting,” harapnya
Melalui kegiatan ini, Mas Adi mengajak seluruh anggota yang hadir, untuk berdiskusi secara terbuka, berbagi pengalaman, dan menyampaikan usulan-usulan konstruktif demi kemajuan program TPPS di Kota Pasuruan.
“Semoga kegiatan rembuk stunting ini, dapat menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi kolaborasi dan inovasi dalam menanggulangi stunting di Kota Pasuruan,” pungkas Mas Adi.
Editor: Angga