Perhari IPLT Kota Pasuruan Bisa Kelola 4,8 Meter Kubik Tinja.

Pasuruan, Jum’at 16 Desember 2022

Gus Ipul melihat langsung tempat pengolahan lumpur tinja di dusun jelakrejo Kelurahan Bakalan Kota Pasuruan.

Reportase: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Kota Pasuruan sejak bulan Desember tahun 2021 sudah memiliki bangunan IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) yang berlokasi diarea TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Dusun Jelakrejo Kelurahan Blandongan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

Wali Kota Pasuruan didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Sekretaris Daerah dan Kepala Perangkat Daerah terkait mengunjungi IPLT yang merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat dengan menggunakan anggaran APBN 2021 sebesar 7 Milyard lebih dengan luas lahan 1 hektar.

“Tempat ini merupakan suatu hal yang melengkapi apa yang dibutuhkan Kota Pasuruan dalam mengelola lumpur tinja atas bantuan Pemerintah Pusat senilai 7 milyard lebih,” kata Gus Ipul saat melihat langsung IPLT. Jum’at (16/12/2022).

Menurut Gus Ipul lumpur tinja yang berasal dari berbagai tempat diproses dan dimanfaatkan sedemikian rupa sebagai pupuk dan lain-lainnya.

“Mudah- mudahan semoga bisa melayani warga kota dan masyarakat sekitar, sehingga lingkungan lebih bersih dan baik,” ujarnya.

Gus Ipul juga berharap dari limbah ini juya bisa dimanfaatkan sebaik- baiknya.

“Saya mohon partisipasi dari segenap warga untuk bisa bekerjasama, lewat CV dan juga perusahaan yang mengangkut lumpur tinja untuk bisa dibuang ditempat semestinya. Jangan sampai lumpur tinja dibuang sembarangan,” harap Gus Ipul.

Gus Ipul juga akan bekerjasama dengan Kabupaten Pasuruan dan juga Kabupaten Probolinggo bagian barat untuk memanfaatkan instalasi ini.

Sementara itu ditempat yang sama Dyah Ermitasari Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mengatakan saat ini tanah seluas 1 hektar ini baru di manfaatkan 0.99 hektar. Tahap pertama ini kapasitas perhari tinja yang masuk dan dikelola baru 4,8 meter kubik.

“Seharusnya sepuluh meter kubik, karena kita masih punya satu truk tangki dan satu tosa. Dari dua pengangkut lumpur tinja sehari hanya bisa menghasilkan empat koma delapan meter kubik,” jelasnya.

Mita berencana kalau sudah diresmikan terkait UPT dan operasional, Perda dan Perwalinya, pihaknya akan menjadwalkan rutin Lumpur Tinja Terpadu (LTT) yang bekerjasama dengan perusahaan, perkantoran, pengembang, hotel dan juga restoran.

“Kedepannya kami berharap wilayah Kabupaten Pasuruan bisa bekerjasama dan bisa memanfaatkan dan bisa memaksimalkan istalasi kami, supaya lumpur tinjanya tidak dibuang ke sungai,” harapnya.

Untuk pupuknya sendiri saat ini masih dipakai untuk intern sendiri baik diperkantoran dan juga KRPL.