Pasuruan, Senin 5 Juni 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — 53 Kafilah dari Kota Pasuruan yang ikut dalam Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2023 diberangkatkan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) menuju ke area MQK di Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto dari tanggal 5 sampai 8 Juni 2023. Senin (05/06/2023).
Mengutib dari laman Kementerian Agama Kota Malang, MQK sendiri adalah sebuah kompetisi membaca kitab kuning yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Dengan MQK diharapkan mampu memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan.
Kepala Departemen Agama Kota Pasuruan H. Mohammad Muhlisin Mufa, S.Ag, M.Pd.I mengungkapkan, Kontingen Kota Pasuruan dalam MQK ini punya tradisi dan pernah berprestasi menjadi juara pertama tingkat Jawa Timur dan semoga prestasi ini bisa menular dan membawa keberuntungan bagi kafilah yang saat ini berlomba.
” Kita berharap semoga ada keberuntungan dengan perjuangan kita nanti mudahkan dan dikuatkan, Aamin,” ujarnya.
Muhlisin berharap dengan kafilah yang lumayan besar yaitu 53 dan juga punya tradisi juara, biasanya akan menjadi juara umum walaupun kehadiran tidak dipandang.
“Semoga dengan jumlah yang lumayan besar dan kita punya tradisi, biasanya juara umum itu meskipun datang tidak dipandang akan menjadi juara,” harapnya yang kemudian disahuti Aamin oleh seluruh kafilah.
Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) menyampaikan salam dari Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf yang tidak bisa hadir karena ada agenda lain berupa salam dan do’a semoga kafilah Kota Pasuruan di MQK tahun ini yang sudah menjadi tradisi juara maka dengan do’a semuanya semuanya bisa menyabet juara.
“Sebelum saya tadi kesini Pak Wali menyampaikan salam dan juga ikut mendo’akan semoga kafilah yang berangkat di MQK bisa mempertahankan tradisi juara dan kita berharap semoga bisa menyabet juara semua,” ungkapnya.
Menurut salah satu pembimbing dari Kemenag yang sekaligus pengajar di Ponpes Salafiyah Siti Muawanah. Peserta MQK yang dikirim ini kebanyakan santri dari Pondok Salafiyah sendiri dan ada ada dari Bait khusus untuk debat.
“Gak ada yang bisa mengeluarkan selain dari Pondok Salafiyah dan yang bait hanya depan. Yang lomba kitabnya dari santri Salafiyah untuk yang lomba debat bahasa arab dan bahasa inggrisnya dari santri Bait Al Hikmah,” ujarnya.
Siti Muawanah mengatakan dalam MQK ini beberapa cabang perlombaan dengan beberapa kategori/tingkat pendidikan meliputi Marhalah Ula (tingkat Ibtidaiyah) Marhalah Wustha (tingkat Tsanawiyah) Marhalah Ulya (tingkat Aliyah) juga ada debat Bahasa Arab, hafalan Alfiyah dan lainnya.