Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan Rayakan HUT ke- 42 Tahunnya Bersama Ratusan Anak Yatim

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan merayakan Hari Jadinya yang ke- 42 tahun dengan memberikan santunan kepada ratusan anak yatim dan di lanjutkan Pengajian Ramadan bersama Habib Abu Bakar Bin Assegaf. Kamis (28/03/2024).

Direktur Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan menyerahkan santunan kepada anak yatim. (foto: diskominfotik)

Turut hadir dalam perayaan Hari Jadi Perumdam Tirta Umbulan Wali Kota Pasuruan, Wakil Wali Kota Pasuruan dan beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait dan diikuti oleh seluruh karyawan karyawati dilingkungan Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan.

Direktur Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan Yoyok Widoyoko mengungkapkan dirinya hanya berharap pada kekuatan yang maha esa agar memberikan kekuatan  sehingga bisa menggelar ulang tahun dan mencari berkah di bulan puasa.

” Mudah-mudahan segala rintangan dan cobaan yang ada pada kami ini juga bisa segera teratasi sehingga pelayanan di Kota Pasuruan ini khususnya untuk air minum juga bisa segera teratasi,” harap Yoyok.

Menurutnya, pihaknya selama 8 bulan ini telah bekerja penuh waktu dari siang dan malam untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

” Alhamdulillah sudah beberapa wilayah yang kemarin tidak mengalir sekarang bisa mengalir,” ungkapnya.

Yoyok juga meminta maaf kalau dalam kegiatan ini ada yang kurang berkenan.

” Kami berharap bapak Wali dan Habib nanti bisa menikmati berbuka puasa bersama di sini melaksanakan salat magrib berjamaah di sini,” ujarnya.

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan saat ini  Kota Pasuruan lebih bersih, pengunjungnya atau yang berziarah/wisatawan yang datang ke Kota Pasuruan juga berlipat-lipat dibanding tahun 2022.

Dan ini bentuk pertumbuhan ekonomi yang termasuk salah satu yang terbaik di Jawa Timur, tapi juga ada beberapa permasalahan- permasalahan lainnya.

Salah satu masalah diantaranya layanan PDAM ini hal yang cukup penting karena salah satu ukuran kesejahteraan masyarakat itu disebut sejahtera kalau mendapatkan pendidikan yang cukup mendapatkan layanan kesehatan yang cukup, mendapatkan penghasilan artinya dia bekerja dan seterusnya dan seterusnya.

Salah satunya diantaranya adalah mendapatkan layanan air bersih jadi di samping layanan jalan ada layanan air bersih dan seberapa jauh masyarakat itu mendapatkan layanan air bersih.

” Mari kita lihat statistiknya, statistiknya gimana, orangnya bertambah pelanggannya berkurang. Orangnya bertambah rumah-rumah bertambah tapi pelanggan PDAM turun,” jelas Gus Ipul.

Menurutnya pelanggan PDAM dulu pernah di atas 30.000 sekarang itu diantara kisaran 21.000, ini pertanyaan besar yang harus dijawab oleh direksi yang baru.

” Sampeyan jawab kenapa pelanggan kog malah turun, bukannya naik. Ini pertanyaan pak,” kata Gus Wali.

Akhirnya Gus Ipul punya jawaban ternyata yang jadi masalah pipa yang tidak punya hulu dan hilirnya jadi muter- muter saja sehingga tekanannya kurang. Berikutnya tidak punya dokumen tentang pemasangan pipa.

” Pengumuman, PDAM tidak punya dokumen tentang perpipaan yang dipasang sepanjang waktu, ada sebagian tapi sebagian besar gak ada,” pungkasnya.