Pesona Batik Glamor Indonesia Di Selenggarakan Sebagai Promosi Batik Kota Pasuruan.

Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan

Pasuruan, Minggu 10 Oktober 2021

Wali Kota Pasuruan saat memberikan arahan dalam Lomba Busana Muslim Batik 2021.

Ramapati Pasuruan– Batik adalah salah satu kerajinan tradisional khas Indonesia yang telah mendunia dimana tanggal 2 Oktober 2009 lalu, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya takbenda.

Batik merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang kita yang harus selalu diupayakan untuk dilestarikan. Meski begitu, batik terus berevolusi dengan budaya-budaya masa kini. Bahkan kini memproduksi kain batik tidak hanya dengan cara tradisional menggunakan canting dan lilin tapi juga dengan bantuan teknologi modern.

Terkait hal tersebut Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pesona Batik Glamor Indonesia yang di kemas dalam acara Lomba Busana Muslim Batik Khas Kota Pasuruan yang di buka langsung oleh Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang diselenggarakan di halaman rumah dinas Wali Kota Pasuruan. Sabtu malam (9/10/2021).

Turut mendapingi Wali Kota Pasuruan yaitu Wakil Wali Kota Pasuruan bersama istri, Sekretaris Daerah bersama istri, Anggota DPRD dari komisi 2, Ketua PKK Kota Pasuruan, Anggota Dekranasda, Bapak Ibu Pendamping dan undangan lainnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan H. Mualif Arif, S.Sos,. M.M dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan ini melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia yaitu batik kita sekaligus meneguhkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW karena tema ini lomba batik muslim dan juga memberi dukungan secara kongkrit untuk pakaian batik, walaupun bersuasana tradisional tetapi bisa juga dibuat glamor.

” Batik bisa di pakai oleh segala usia, mulai anak-anak, remaja dan orang dewasa,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan lomba busana muslim batik sendiri sudah dimulai dari tahap penyeleksian melalui daring sejak bulan september dan malam hari ini setelah dewan juri menyeleksi ada 36 finalis yang akan tampil untuk penilaian terakhir.

Gus Ipul dalam arahannya mengapresiasi acara ini sebagai salah satu promosi batik Kota Pasuruan, dan diharapkan kedepan kalau mengadakan acara yang sama seluruh undangan dan penonton untuk memakai batik khas Kota Pasuruan.

” Kedepan kalau mengadakan acara yang bernuansa batik diharapkan semua yang hadir bisa menggunakan batik khas Kota Pasuruan, atau panitianya bisa membeli batik dulu kepengrajin kemudian diberikan kepada undangan,” beber Gus Ipul.

Kegiatan ini dilaksanakan tetap dengan protokol kesehatan yang ketat sebagai adaptasi dengan kebiasaan baru.

” Pelan-pelan insyaallah kita bisa mengadakan kegiatan seperti malam ini dengan beradaptasi kebiasaan baru, misalnya dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi, jadi setiap yang datang sudah divaksin dan dinyatakan bebas dari covid-19,” ujarnya. (Aga)