Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan
Pasuruan, Selasa 3 Agustus 2021
Wakil Wali Kota Adi Wibowo pimpin rapat koordinasi bersama satgas covit-19
Ramapati Pasuruan– Terkait perpanjangan pemberlakuan PPKM level 4 oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Senin malam yang kembali memperpanjang PPKM level 4 mulai tanggal 3 Agustus sampai dengan tanggal 9 Agustus 2021.
Pemerintah Kota Pasuruan hari ini Selasa (3/8/2021) melakukan rapat koordinasi bersama yang dihadiri oleh Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi), Kapolresta AKBP Arman, Dandim 0819 Inf. Nyarman, Sekretaris Daerah, Asisten dan Kepala Perangkat Daerah dan Camat di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan di Pendopo Surga Surgi rumah dinas Wali Kota Pasuruan.
Mas Adi saat mengawali memimpin rapat mengatakan dalam hal perpanjangan pemberlakuan PPKM level 4 ini Pemerintah Daerah memang harus mengikuti apa yang telah menjadi kebijakan Pemerintah Pusat, segala upaya telah dilakukan dan setiap hari kita terus melihat grafik terkait penyebaran Covid-19 apakah turun, stabil apakah naik karena menurut instruksi Kemendagri untuk Kota Pasuruan masih masuk di level 4.
Tugas Kita setiap hari terus mengawasi karena Covid-19 ini bukan hanya bicara tentang masalah kesehatan tapi berhubungan juga dengan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.
” Perlu adanya koordinasi dan mengindentisikasi langkah-langkah apa yang perlu kita lakukan untuk mencegah penuluran covid-19, karena sekarang ini penyebaran masih sangat tinggi bukan hanya dari klaster perkantoran dan kerumunan saja tapi juga sudah masuk klaster rumah tangga,” ujarnya.
Sementara untuk perkembangan kasus di Kota Pasuruan per data kemarin Kadinkes mengatakan untuk jumlah kasus ada 3561 untuk yang sembuh ada 2868 yang meninggal ada 232 untuk BOR isolasi sekitar 81% dari 82 kamar terisi 67 dan BOR ICU 80% dari 5 tempat tidur terisi 4.
” Untuk Kota Pasuruan masih ada di level 4 karena kasus tingkat positif masih tinggi sekitar 218/1000 penduduk yang seharusnya ada di bawah itu serta untuk BOR dirumah sakit yang kondisinya masih 80%,” katanya.
Kapolresta tidak mempermasalahkan tentang pemusatan di beberapa tempat aktivitas perekonomian, misalnya di GOR yang sudah mulai buka minggu kemarin dengan tingkat kesadaran penjual dan pembeli untuk tetap protkes, dan perlu lagi adanya penerapan PPKM mikro ditingkat RT dan RW yang menjadi tugas dari camat di wilayah masing-masing.
Arman memberi usulan untuk treatmen langsung terpusat seperti yang ditrajeng, dimana dalam menjalankan treatmen kita ambil kelurahan yang warga terkonfirmasinya tinggi misalnya di Kelurahan Bugul Kidul, jadi harus menyiapkan tempat di Bugul untuk melakukan langkah seperti di trajeng.
” Jadi setiap minggunya kita keroyok satu kelurahan tersebut, kalau sudah beres di Bugul Kidul baru berikutnya kita pindah ke Kelurahan berikutnya,” ujarnya.
Gus Ipul berharap ditengah menurunnya semangat kita terus harus bangkit dengan melakukan beberapa trobosan atau inovasi-inovasi dan Gus Ipul setuju dengan usulan kapolresta dengan melakukan treatmen terfokus di salah satu Kelurahan tapi di tempat yang lain juga harus tetap berjalan.
” Ada 2 catatan yang perlu kita lakukan yaitu apa yang akan dilakukan atau pikirankan inovasi apa yang dijalankan dan harus ikut turun tangan dan selanjutnya usulan kapolresta itu perlu ditindaklajuti apa yang harus kita lakukan untuk mengiringi apa yang disampaikannya, ” ujar Gus Ipul. (Aga)