Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Proyek pembangunan Lapas Terintegrasi Kota Pasuruan merupakan salah satu program prioritas Ditjenpas untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan pemasyarakatan.
Proyek ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan over kapasitas yang kerap terjadi di Lapas kelas IIB Pasuruan. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk memberikan fasilitas yang mendukung program pembinaan dan pemberdayaan narapidana, seperti ruang kelas, ruang kerja, ruang kesehatan, dan ruang ibadah.
Dalam perkembangannya proyek yang didanai dari anggaran Kementerian Hukum dan Ham RI ini sudah menyelesaikan tahap kedua dalam 200 hari kalender. Dimana pengerjaannya di laksanakan oleh PT. Inti Cipta Sejati dan Management Konstruksi dikerjakan oleh PT. Prisma Karya Utama.
Kalapas kelas IIB Pasuruan Ma’ruf Prasetyo Hadianto, A.Md.IP., SH. MH, saat di konfirmasi membenarkan kalau saat ini dalam tahap lanjutan dan dirinya berharap agar proyek pembangunan Lapas Terintegrasi Pasuruan yang berada di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan ini cepat selesai sehingga di tahun 2025 sesuai target sudah bisa beroperasi.
” Insya Alloh tahap lanjutan dua ribu dua empat. Semoga nanti lekas selesai dan Insya Alloh dua ribu dua lima bisa operasional,” harap Ma’ruf. Rabu (24/01/2024).
Lapas terintegrasi yang di gadang- gadang akan menjadi mercusuarnya Kota Pasuruan satu sampai dua tahun ke depan ini, saat ini sudah menyelesaikan pembangunan tembok/pagar masif, blok hunian, 2 bangunan sayap dan 1 bangunan kantor teknis.
Lapas yang nantinya akan menggunakan konsep smart prison ini, akan terus dilanjutkan pembangunannya ditahap 3 sampai selesai, ditanya kapan lelang kembali dilaksanakan untuk tahap berikutnya, Ma’ruf mengatakan masih dalam proses.
” Untuk lelang itu perlu pastinya, tapi saat ini masih persiapan menuju kesana,” pungkasnya.