Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Persatuan Menembak Indonesia (PERBAKIN) Kota Pasuruan menggelar lomba menembak Piala Walikota Cup 2 yang diikuti oleh atlet menembak perwakilan Perbakin dari beberapa daerah di Indonesia.
Lomba menembak yang diikuti kurang lebih 179 atlet dari semua kelas yang dipertandingkan ini digelar di lapangan Wijaya pada hari Sabtu – Minggu (27-28 Juli 2024).
” Event ini sebenarkannya banyak yang akan mengikuti, karena bersamaan dengan seleksi PON dan kejuaraan Perbakin pusat, jadi waktunya gak nutut,” kata Dedy Tjahjo Poernomo Ketua Perbakin Kota Pasuruan, Minggu (28/07/2024).
Lomba menembak yang digelar gratis ini, merupakan lomba menembak satu- satunya di Indonesia yang diselenggarakan tanpa memungut biaya pendaftaran.
” Menembak itu bagi orang tua biayanya sangat tinggi. Makanya itu kita mensponsori menggunakan APBD yang juga di support oleh KONI, dan KONI memberi masukan supaya kita tidak membebankan para atlet dan orang tua atlet,” ujarnya.
Kegiatan tahunan yang rencananya akan di buat rutin oleh Perbakin ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi). Dalam arahannya Mas Adi menyampaikan bahwa lomba menembak piala Walikota Cup 2 ini menjadi salah satu ruang untuk membangun prestasi baik bagi anak- anak dan yang sudah senior.
Menurutnya prestasi itu tidak secara tiba- tiba, tapi terus dibangun sejak dini butuh konsentrasi dan keseriusan dalam meraihnya.
” Alhamdulillah, Kota Pasuruan Gus Ipul memfasilitasi ini dalam Walikota Cup dengan harapan atas nama Pemerintah Kota Pasuruan. Saya Wakik Wali Kota Pasuruan mewakili pak Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder dan semua peserta,” ungkapnya.
Mas Adi juga berharap lomba menembak kali ini menjadi sarana untuk mencari bibit- bibit atlet dan seleksi atlet menembak dengan dipantau langsung oleh KONI.
KONI dalam hal ini untuk memantau dan memonitor mana atlet- atlet yang berbakat dan nantinya ketika ada kejuaraan tingkat selanjutnya baik tingkat provinsi, ataupun tingkat nasional mampu di proyeksikan.
Mas Adi juga mengingatkan kepada semua atlet, bahwa prinsip dalam olahraga itu tetap menjaga sportivitas.
” Juara itu bukan satu tujuan, tapi merupakan sebuah dampak dari aktivitas dan kreativitas yang serius sehingga melahirkan apa yang disebut juara,” pungkasnya.