Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan
Pasuruan, Minggu 29 Agustus 2021
Ramapati Pasuruan– Banyak masyarakat yang menganggap orang yang pernah mengidap gangguan kejiwaan dengan sebelah mata, anggapan itu tidaklah bener/keliru. Faktanya, sudah banyak orang yang mampu melepas stigma ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) setelah sembuh. Salah satunya Syaiful Arif.
Syaiful Arif usianya masih muda baru 32 tahun, Tim liputan ramapati berhasil bertemu dan berbincang dengannya saat lagi bertugas sebagai clenning service di Puskesmas Gadingrejo. Sabtu (28/8/2021).
Saat bertemu tim liputan Ramapati Pasuruan Syaiful mengatakan sudah tiga tahun terakhir bekerja di Puskesmas Gadingrejo. Tugasnya, memastikan semua sudut ruangan puskesmas bersih. Setiap harinya, dia berangkat dari rumah pukul 04.30 atau setelah sholat subuh ketika puskesmas belum dibuka, dia harus membersihkan ruangan dalam puskesmas. Sehingga begitu ada masyarakat yang datang, semua sudah tampak bersih.
Kondisi Syaiful hari ini, memang sudah jauh lebih baik ketimbang 10 tahun silam. Tepatnya pada 2010 saat itu dirinya masih duduk di bangku SMK. Syaiful mengisahkan pernah mengalami pengalaman yang sangat buruk dalam hidupnya. Hanya beberapa waktu ketika hendak menempuh ujian nasional.
“Jadi awalnya bercanda dengan teman, cuma kebablasan. Dipukul kena telinga,” kata Syaiful.
Pukulan yang hanya diniati candaan itu ternyata berakibat serius. Syaiful malah mengalami perdarahan pada telinganya dan harus dirawat di rumah sakit.
Selama 40 hari Syaiful menjalani perawatan. Setelah lukanya sembuh, dia kembali bersekolah. Dia enggan melewatkan kesempatan untuk mengikuti ujian nasional.
“Setelah sembuh saya aktif sekolah lagi sampai bisa ikut ujian,” kata dia.
Yang gak pernah terfikir olehnya ternyata luka yang dialami di telinganya berakibat jangka panjang dimana kesehatan Syaiful kembali menurun.
Pada 2012, dia kambuh. Dinyatakan sebagai orang dengan gangguan jiwa. Keluarganya membawa Syaiful ke RSJ Lawang. Dia harus mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan setiap hari.
“Alhamdulillah sekarang sudah sembuh dan bisa bekerja tapi mengkonsumsi obat mas,” kata Syaiful.
Dia mengaku nyaman bekerja sebagai cleaning service. Lingkungan tempatnya bekerja juga yang membuatnya kerasan. Selama ini, dia berteman dengan semua pegawai puskesmas.
“Semuanya memperlakukan dengan baik dan menganggap kita disini seperti keluarga,” katanya.
Wali Kota Pasuruan saat memantau pelaksanaan vaksinasi bagi warga berkebutuhan khusus/ disabilitas pada tanggal 16 Agustus 2021 mengatakan dipekerjakannya Syaiful sebagai cleaning service juga salah satu upaya untuk menghapus stigma negatif terhadap mantan ODGJ. Buktinya, Syaiful selama ini bisa bekerja dengan baik. Sesuai dengan tugas yang diemban.
“Kami beri kesempatan yang sama sesuai dengan kapasitasnya,” ujarnya. (Aga)