Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau kepada seluruh sekolah untuk menyemarakkan dan memperingati Hari Pahlawan 10 November 2024.
Semarak peringatan Hari Pahlawan bisa dirayakan dengan melakukan apel/upacara dan apa saja yang nantinya berimbas pada anak didik.
Di SDN Randusari sendiri untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2024 menyelenggarakan Parade Cosplay Pahlawan dengan mengambil tema “Pahlawan Idolaku”.
Kegiatan ini di awali dengan melalukan pawai dan dramband sekolah yang diikuti oleh seluruh komponen sekolah SDN Randusari mulai siswa, bapak/ibu guru, Kepala Sekolah, Pengawas SD Kecamatan Gadingrejo, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Lurah Randusari dan elemen lainnya.
Selama pawai berlangsung yang disaksikan warga sekitar sekaligus peserta juga nenampilkan teatrikal dengan berbagai macam tema seperti ada sekelompok orang yang di siksa oleh penjajah belanda dengan cara di rantai dan dipunggungnya membawa kayu dengan baju penuh darah.
“Pihak sekolah dalam kegiatan ini tidak memberatkan wali murid, kami menyuruh untuk bajunya bisa pakek yang ada di rumah sendiri yang penting sesuai dengan karakter pahlawan yang mereka pilih,” kata Nurul Mardijanti, S.Pd saat di konfirmasi di ruangannya, Senin (11/11/2024).
Menurut Nurul kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan patriotisme kepada siswa serta menambah jiwa semangat agar meneladani jiwa para pahlawan Indonesia sekaligus memperkenalkan para pahlawan.
“Selain memperkenalkan pahlawan, karena anak- anak juga ada yang belum paham pahlawan satu dengan lainnya, kedua juga menanamkan jiwa patriot dari pahlawan ini yang harus di tiru dan di teladani kepada anak-anak”, harapnya.
Sementara itu pengawas SD Kecamatan Gadingrejo, Khasan Basori mengapresiasi kepada SDN Randusari atas kegiatan ini dan sekaligus di launchingnya Gerasi (Gerakan Rabu Literasi).
Basori juga menyampaikan kepada seluruh siswa untuk mencintai kedua orang kita dan kepada para guru untuk bersama- sama mengisi kemerdekaan yang telah di raih oleh pejuang- pejuang kemerdekaan.
“Kita yang saat ini mengisi kemerdekaan tersebut dengan cara berjuang untuk selalu belajar”, pintanya.
Selain Pawai/Parade Cosplay Pahlawan ada juga beberapa acara lainnya seperti Fashion Show bapak/ibu guru (cosplay pahlawan idolaku) juga ada pembacaan puisi juga penampilan tarian kapiten dan drama kolosal perjuangan.
Terakhir Kepala Sekolah SDN Randusari berharap dengan kegiatan memperingati hari pahlawan 10 Novenber ini ada pelajaran yang bisa diambil antara lain, perjuangan yang dilakukan harus berangkat dari hati dengan hati yang ikhlas, kebersamaan (tidak boleh bertengkar).
“Tidak boleh bertengkar, kompak dan tidak ada pembulian”, jelas Nurul.
Yang berikutnya menurut Nurul perjuangan itu bukan kalah atau menang.
Dalam kegaiatan memperingati Hari Pahlawan kali ini SDN Randusari juga melaunching Gerasi (Gerakan Rabu Literasi) dimana gerakan literasi ini akan di mulai hari Rabu depan.
“Setiap hari Rabu pagi setelah istighosah, semuanya kumpul di sekolah dan ibu gurunya bercerita. Setiap anak nanti harus berlomba mengambil tongkat peri lidi”, pungkas Nurul.