Breaking News

Smart City Kota Pasuruan Dinilai Sudah Baik, Imam Subekti: Tapi Masih Perlu Adanya Peningkatan

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dimana semua hal bisa dilakukan melalui sebuah perangkat teknologi yang terkoneksi secara online ke seluruh penjuru dunia tentunya memberikan kemudahan akses informasi yang tak terbatas dalam semua bidang.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Pasuruan Imam Subekti. (foto: diskominfotik)

Hal tersebut jika diterapkan di lini kehidupan masyarakat tentunya juga akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

Hal inilah yang mendorong kota-kota besar di dunia untuk berpikir dan mewujudkan sebuah kota pintar, kota cerdas yang akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada warganya seiring dengan berkembang dan majunya teknologi. Untuk mewujudkan perikehidupan yang lebih berkualitas dan kota yang berkelanjutan.

Kota Cerdas adalah Kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan performance-nya, mengurangi biaya dan pemakaian konsumsi, serta untuk terlibat lebih aktif dan efektif dengan warganya.

Sedikitnya ada tiga faktor yang berpengaruh dalam Kota Cerdas, yaitu cerdas ekonomi, cerdas sosial, dan cerdas lingkungan.

Kota Cerdas (smart city) juga didefinisikan sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi,

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika (Diskominfotik) Kota Pasuruan, Imam Subekti menyebut Smart City di Kota Pasuruan sudah berjalan baik.

Menurutnya, Pemerintah Pusat memberi nilai 3,16 dari poin maksimal 4,00 untuk Kota Pasuruan.

” Ada enam aspek yang menjadi tolak ukur dalam penilaian Smart City. Yakni, Smart Economy, Smart Goverment, Smart Environment, Smart Living, Smart Social dan Smart Branding. Dan ini dilihat dari dampaknya di masyarakat,” ujarnya.

Imam mencontohkan, salah satunya smart branding berupa Madinah Van Java dengan Payung Madinah di Alun-alun Kota Pasuruan yang saat ini menjadi Iconnya.

” Di mana dampaknya, banyak wisatawan dari luar kota yang juga datang dan semakin mengenal Kota Pasuruan. Dan sesuai data dari Disparpora kenaikannya mencapai sepuluh kali lipat,” ungkapnya.

Untuk smart economy berupa pemanfaatan jaringan internet di masyarakat. Menurutnya banyak pelaku UMKM dan perorangan yang memanfaatkan internet untuk menjual produk mereka. Keberadaan RW Net sudah banyak dirasakan oleh warga Kota Pasuruan dan saat ini tim jaringan juga sedang menyelesaikan pemasangan internet di seluruh sekolah dari tingkat SD Negeri sampai SMP Negeri di Kota Pasuruan.

“ Smart City di Kota Pasuruan dinilai sudah baik. Cuma memang perlu ada peningkatan atas dampak bagi warga Kota Pasuruan,” pungkasnya.