Pasuruan, Kamis 14 September 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Jelang Pemilu serentak tahun 2024, warga di Kelurahan Petahunan tepatnya di RT 2 RW 1 Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan melaksanakan pemilihan ketua RT dengan cara yang unik.
Ajang pemilihan ketua RT dilakukan dengan cara LUBER (langsung, umum, bebas dan rahasia) seperti pelaksanaan Pemilu pada umumnya.
Pemilihan ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Petahunan dilakukan dengan tata cara pencoblosan. Pemilihan ala-ala Pemilu ini dilaksanakan di rumah salah satu warga pada hari Rabu (13/09/2023) malam.
Lurah Petahunan, Muhammad Agus Setiono, mengapresiasi kreatifitas warganya. Menurutnya pemilihan ketua RT yang dibuat ala pemilu ini menjadi tanda bahwa kesadaran warga akan pentingnya demokrasi cukup tinggi.
“Terbukti dari jumlah warga pemilih yang datang hampir seratus persen. Semoga bisa menginspirasi dan jadi contoh bagi warga-warga di wilayah lain,” ujarnya.
Dari pantauan dan data yang diperoleh tim liputan Ramapati, sebanyak 89 warga satu persatu datang mengambil surat suara.
Desain surat suarapun dibuat mirip dengan surat suara pemilu, lengkap dengan logo yang juga mirip seperti yang dikeluarkan KPU. Wajah dari empat bakal calon ketua RT juga dipasang di surat suara.
Empat bakal calon RT juga dihadirkan dengan memakai pakaian yang unik. Ada yang memakai baju manten, baju ala pelajar sekolah, hingga baju olahraga ala goweser.
Usai mencoblos pilihannya, warga kemudian memasukkan surat suara ke kotak suara. Di akhir pemilihan, panitia kemudian membacakan satu per satu hasil rekapitulasi suara di hadapan warga dan perangkat kelurahan setempat.
“Memang kita ingin suasana berbeda di pemilihan RT tahun ini, ” ujar Yusuf Agustian, yang ditunjuk sebagai ketua panitia saat di konfirmasi.
Menurutnya, teknis pemilihan RT 2, RW 1, Kelurahan Petahunan ini dibuat sedemikian rupa seperti pemilihan Presiden, DPR dan lainnya. Dan menurutnya hal semacam ini baru pertama kali ada dan dilakukan di Kota Pasuruan.
Panitia ingin agar ajang pemilihan ketua RT ini bisa dijadikan sekaligus sebagai edukasi dan sosialisasi soal Pemilu Presiden yang akan digelar tahun depan.
“Antusiasme warga juga tinggi, dari sembilan dua KK, yang tidak datang cuma tiga,” ungkapnya.