Stok Solar Menipis, Nelayan Kota Pasuruan Memilih Tidak Melaut.

Pasuruan, Rabu 22 Juni 2022

Deretan kapal nelayan di pelabuhan Kota Pasuruan, nelayan memilih tidak melaut karena kesulitan mencari solar untuk kapal dan perahunya

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Ribuan nelayan di wilayah pesisir Kota Pasuruan kembali kesulitan mencari solar. Karena kehabisan bahan bakar untuk melaut, sebagian besar nelayan memilih libur sementara untuk mencari ikan.

Menurut Gatot Ketua Rukun Nelayan Kota Pasuruan, sudah sekitar dua minggu yang lalu para nelayan kesulitan mendapat solar.
Pasokan solar berkurang setelah SPBU Karangketug di Kecamatan Gadingrejo tidak diperbolehkan lagi menjual solar kepada nelayan.

“Sangat sulit, sejak SPBU Karangketug tidak menyediakan stok solar untuk nelayan. Sementara kebutuhan solar ribuan nelayan di kota ini dihitung-hitung sekitar 15 ton , ” ujar Gatot pada Rabu (22/06/2022)

Gatot menjelaskan jika untuk melaut, setiap harinya satu kapal nelayan membutuhkan setidaknya 100 liter solar. Sementara kini hanya ada dua SPBU yang menyediakan solar di Kota Pasuruan, yaitu SPBU Bugul dan SPBU Bakalan.

Pasokan solar di dua SPBU tersebut tidak sebanyak dibandingkan SPBU Karangketug.
Karena tidak tercukupi kebutuhan bahan bakarnya, para nelayan bahkan harus rela libur sementara apabila tidak dapat solar.

“Satu perahu biasanya di isi 8 sampai 10 nelayan, dan satu perahu butuh sekitar 100 liter solar. Kalau tidak dapat tidak ada kerjaan,” katanya.

Senada dengan Gatot, Sutrisno, seorang nelayan, mengungkapkan jika dirinya sedang libur melaut karena tidak ada solar.
Sambil mengisi waktu luang, Sutrisno memilih membetulkan jaring hingga mencari pekerjaan serabutan lain.

“Pas air laut pusarannya lagi besar, ikan jadi jarang , mending libur saja,” pungkasnya.