Tim Tagana Kota Pasuruan Masih Bertahan di Lumajang, Setiap Hari Siapkan 500 Bungkus Makanan.

Pasuruan, Selasa 25 Januari 2022

Personil Tagana Kota Pasuruan sedang mempersiapkan menu-menu bagi para pengungsi gunung semeru di dapur umum lapangan Penanggal Candipuro Kabupaten Lumajang

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan- Taruna Siaga Bencana (Tagana) merupakan salah satu organisasi sosial yang bergerak dalam bidang penanggulangan bencana alam dan bencana sosial berbasiskan masyarakat, keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik dalam kondisi terjadi bencana maupun tidak.

Tagana sendiri mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana, baik pada pra bencana, saat tanggap darurat, maupun pascabencana, dan tugas-tugas penanganan permasalahan sosial lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana.

Terkait hal tersebut, Dinas Sosial Kota Pasuruan dalam menjalankan tugas sosialnya sampai hari ini masih mensiagakan personel Tagana Kota Pasuruan yang bergabung dengan Tagana dari kota lainnya di Kabupaten Lumajang Pasca terjadinya guguran awan panas yang membuat ribuan warga terdampak terpaksa mengungsi ditempat yang aman.

Firman Kabid Limjamsos pada Dinas Sosial menyatakan, tim Tagana Kota Pasuruan sampai saat ini masih ada di Lumajang untuk membantu di dapur umum bersama tim tagana dari kota yang lain diantaranya dari Kota dan Kabupaten Probolinggo dan juga Kota Mojokerto.

“Sampai saat ini personel tagana Kota Pasuruan yang bertugas di dapur umum lapangan Penanggal Candipuro ada 6 orang, yang setiap harinya menyediakan makanan bagi pengungsi disana berkisar 500 kotak yang disiapkan untuk makan pagi, siang dan sore hari,” katanya. Selasa (25/01/2022).

Salah satu personal tagana Kota Pasuruan Solikhan saat dikonfirmasi melalui chat WA menyatakan sampai saat ini tim tagana Kota Pasuruan bersama tim tagana yang lain masih mensuplai makanan bagi para pengungsi setiap hari sebanyak 500 bungkus dan dalam sehari menyiapkan 3 kali untuk pagi, siang dan sore hari

“Sehari itu 3 kali makan, dengan berbeda-beda menu biar tidak bosan. Untuk pembagiannya sendiri kalau pagi pukul 06.30 Wib, siang pukul 12.00 Wib dan sore pukul 15.30 Wib,” ujarnya.

Untuk menunya ganti-ganti, biar para pengungsi tidak bosan, biasanya nasi putih dengan lauk ongseng-ongseng, telur, tahu dan tempe. Siangnya atau sore kita buat nasi kuning dengan ikan ayam, tahu, telor dan juga ditambah mie, sekali-kali kita juga masak Rawon.

“Semua tim tagana yang tergabung di dapur umum lapangan Penanggal Candipuro ini biar bisa menikmati menu-menu kita dan alhamdulillah sampai sekarang para pengungsi belum ada yang komplin,” imbuhnya.

“Makanan yang kami siapkan mereka habiskan itu sebuah kebahagian yang tak terhingga sehingga rasa capek kami terbanyar tuntas,” pungkasnya.