Total 1.054 Guru Ngaji se Kota Pasuruan Mengikuti Peningkatan Kompetensi

Pasuruan, Senin 3 Juli 2023

Kadispendikbud didampingi Kabid. Dikmas dan anggota DPRD dari Komisi 1 membuka peningkatan kompetensi bagi guru ngaji se Kota Pasuruan. (foto: dok. Bidang Paud dan Dikmas)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru ngaji yang mengajar di Masjid-masjid, Musholla dan ditempat lainnya yang sudah terdata se- Kota Pasuruan. Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) bidang Paud dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Guru Ngaji se- Kota Pasuruan Tahun 2023.

Kepala Bidang Dikmas Imam Ahmad Zamroni, S.Ag melalui Kasie. Dikmas pada Dispendikbud Kota Pasuruan Sri Widayati, SE, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kwalitas para guru ngaji yang ada di Masjid-masjid atau Musholla di Kota Pasuruan.

” Selain mendapatkan ilmu terkait tajwid dan qori’nya dari ustad-ustad Jam’iyatul Qurra’ Wal Huffadh, peserta juga mendapatkan wawasan kebangsaan dari anggota dewan komisi satu,” ujarnya.

Menurut Ida panggilan akrabnya jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan ini total ada 1.054 guru ngaji dan dibagi dalam 10 kelas atau 10 hari pertemuan, dimana dalam satu harinya peserta yang ikut berjumlah 106 peserta dengan narasumber yang berbeda-beda.

“Guru ngaji ini sudah terdata dan sudah punya murid minimal sepuluh murid dan tiap murid/santri harus melampirkan KK jadi memang valid,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Lucky Danardono, AP,. MM sebelum membuka secara resmi kegiatan peningkatan kompetensi guru ngaji se Kota Pasuruan tahun 2023 kali menyampaikan terima kasih kepada guru ngaji yang telah secara ikhlas membagikan ilmunya.

“Peranan guru ngaji sangat utama dalam penanaman pondasi keberagaman, eksistensi guru ngaji perlu terus di jaga dan ditingkatkan. Pada hakekatnya guru ngaji mengemban misi agung, profesi mengajar Al- Qur’an tidak mengenal istilah tidak relevan,” katanya.

Lucky juga mengatakan untuk belajar Al-Qur’an seorang guru mutlak diperlukan, karena Al- Qur’an itu bukan hanya persoalan huruf yang dibaca tetapi menyangkut tajuwid, makhraj dan lainnya.

Lucky berharap dengan kegiatan ini pengetahuan dan pemahaman yang didapatkan bisa diaplikasikan kepada masyarakat/santrinya. Selain itu menurutnya guru ngaji dalam melaksanakan profesinya bisa mencapai kualitas dalam menjalankan tugasnya.

“Untuk itu semua, saat ini Pemkot Pasuruan telah meningkatkan insentif bagi para guru ngaji di Kota Pasuruan dari sebelumnya hanya dua ratus ribu menjadi tiga ratus ribu ditambah jaminan BPJS setiap bulannya,” pungkasnya.