Total 122 Hewan Kurban Terlayani RPH Kota Pasuruan di Hari Raya Idul Adha 1444 H

Pasuruan, Jum’at 30 Juni 2023

Dokter hewan dari Disperta melakukan pemeriksaan antemortem sebelum hewan kurban dipotong. (foto: disperta)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kota Pasuruan masih jadi jujukan bagi warga yang mau memotong hewan khususnya di moment Hari Raya Idul Adha dari tahun ke tahunnya.

Dari data yang ramapati dapatkan dari Upt. RPH pada Disperta menunjukkan dari tahun ke tahun orang yang memanfatkan RPH khususnya di setiap lebaran kurban terus meningkat.

Kepala Upt. RPH Kota Pasuruan Dyan Failasufa S. Pt, mengatakan untuk total hewan kurban yang masuk di RPH total 122 dengan rincian 48 sapi dan 74 kambing.

“Tahun ini mengalami peningkatan, kemarin itu ada dua delapan sapi dan enam puluh tujuh kambing, dan hari ini kambingnya enam,” ujarnya.

Untuk proses pemotongan/penyembelihan hewan kurban sampai pembolengan pihaknya menerjukan 18 pemboleng dan 1 tukang potong dari RPH. Dengan rincian 9 orang untuk pemboleng kambing dan 9 orang untuk pemboleng sapi.

” Pembolengnya kami datangkan khusus dari luar kota untuk yang sapi itu dari Probolinggo, untuk yang kambing dari warga kota sendiri,” tambahnya.

Untuk biaya bolengnya sendiri menurut Dian, untuk retribusi Rp 25 ribu buat biaya penyembelihan tetap masuk kas daerah. Dan untuk biaya bolengnya karena menggunakan tenaga dari luar atau bukan pegawai RPH maka satu sapi biayanya sebesar Rp 550ribu dan kambing Rp 100ribu.

“Semua biaya diperuntukkan untuk pembolengnya, kalau kambing biayanya seratus ribu,” ungkapnya.

Kelebihan lain kalau dipotong di RPH itu menurut Dian, selain cepat juga ada pemeriksaan antemortem (sebelum dipotong dan pemeriksaan posmortem (sesudah dipotong) oleh tim dokter hewan dari Disperta Kota Pasuruan.

Terakhir Dian berharap untuk RPH ini semakin meningkat pelayanan ke masyarakat baik rutinnya maupun ketika ada hari besar. Dan tahun ini untuk juru sembelihnya akan bersertifikat.

“Untuk saat ini kami fasilitasi apprond/APD buat alat pelindung diri bagi juru sembelih, pemboleng, panitia dan semua orang yang ada disini,” pungkasnya.