Pasuruan, Minggu 10 Juli 2022
Reporter: Angga Ramapati
Ramapati Pasuruan — Malam lebaran Idul Adha (10 Dzulhijjah) bagi warga blok M atau pesisir Kota Pasuruan identik dengan tradisi pawai obor atau yang biasa warga utara kota menyebutnya oncoran.
Tradisi oncoran ini melibatkan banyak orang dengan melakukan barisan panjang dimana pesertanya terdiri dari anak- anak dan juga orang dewasa dari satu kelurahan dengan melakukan takbir keliling dengan berjalan kaki sambil membawa obor ( oncor) mengelilingi rute yang telah ditentukan.
Malam ini terlihat ratusan warga Mayangan berkumpul dan berjalan kaki melewati rute yang telah ditentukan sambil menggemakan takbir, tahmid menyambut malam Idul Adha 1443 H.
Menurut AR salah satu warga Mayangan menuturkan kepada tim liputan ramapati, dimana kegiatan ini sudah menjadi tradisi dikampungnya sejak dulu.
“Tradisi pawai obor
Tapi arek- arek banyak seng bilang oncoran ini sudah menjadi kebiasaan warga Mayangan setiap tahunnya dimalam takbiran Hari Raya Idul Adha,” katanya. Sabtu (9/7/2022) malam.
Untuk rutenya sendiri rombongan oncoran berangkat dari Mayangan terus keutara sisi barat pelabuhan melewati Ngemplakrejo Terus ke barat sampai Tegalpongo dan kembali ke Mayangan lagi.
“Seharusnya dari Tegalpongo itu itu ke Sukodono dulu berhubung benturan sama Kelurahan Trajeng akhirnya dari Tegalpongo langsung belok kiri kembali ke Mayangan,” pungkasnya.