Untuk Melestarikan Dan Mencintai Batik Dikalangan Pelajar, Dinas P&K Adakan Lomba Membatik.

Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan

Pasuruan, Rabu 29 September 2021

Salah satu finalis lomba membatik sedang menyelesaikan tugasnya untuk hasil yang terbaik.

Ramapati Pasuruan– Dalam rangka mendorong anak-anak pelajar untuk berfikir kreatif  dan sekaligus menjadi ajang apresiasi dan kreasi anak serta untuk menjaga dan melestarikan batik khas Kota Pasuruan.

Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan mengadakan lomba membatik tingkat SD/MI, SMP/ MTs Negeri dan Swasta.

Lomba Membatik tingkat SD/MI, SMP/MTs Negeri/Swasta ini di mulai sejak tanggal 6 – 24 September 2021 mulai pendaftaran dan pengumpulan Karya Batik, dilanjutkan penjurian karya batik tanggal 25 – 26 September 2021 dan pengumuman hasil lomba tanggal 27 September 2021 yang diikuti oleh untuk tingkat SD/MI total 92 peserta dan tingkat SMP/MTs berjumlah 30 peserta.

” Dari total 122 peserta itu kemudian dilakukan penjurian hasil karya batik dan akhirnya ada 32 peserta yang lolos kebabak final,” kata Yudha Andriasmara, SE, MM Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan. Rabu (29/09/2021).

” Para finalis yang terpilih setelah diumumkan pada tanggal 27 September 2021, hari ini mereka kembali berlomba untuk memperebutkan yang terbaik,” lanjutnya.

Kegiatan final lomba membatik hari ini bertempat di Halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan sudah dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  pada pukul 08.00 WIB yang dihadiri oleh Ibu Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kependudukan Kota Pasuruan, Bapak Ibu kepala bidang, pengawas, juri lomba membatik dan juga guru pendamping serta peserta lomba.

Para finalis yang berlomba hari ini terdiri dari 20 peserta dari tingkat SD/MI dan 12 peserta dari tingkat SMP/MTs.

Dalam arahannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan H. Mualif Arif S.Sos mengatakan batik kini sudah mengalami perkembangan cukup pesat, baik dari desain batik serta corak pewarnaan maupun aplikasinya.

” Batik merupakan tradisi lama bangsa dan kita saat ini telah dianggap sebagai salah satu warisan dunia,” ujarnya.

Selain itu juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan jiwa seni, melalui lomba membatik ini kami ingin menyampaikan pesan kepada para generasi muda khususnya Kota Pasuruan untuk terus mencintai batik.

” Upaya pelestarian lomba membatik ini merupakan salah satu kearifan lokal Kota Pasuruan, jadi secara tidak langsung kita dapat mempertahankan batik khas Kota Pasuruan,” imbuhnya.

Lebih lanjut pak ayik mengatakan munculnya motif baru yang inovatif diharapkan mampu menumbuhkembangkan kreatifitas pengrajin batik di Kota Pasuruan secara berkelanjutan sekaligus memunculkan generasi-generasi pembatik muda milenial. (Aga)