Pasuruan, Sabtu 21 Oktober 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Dalam rangka mendukung upaya Penguatan Pendidikan Karakter terutama yang berkaitan dengan kedisiplinan siswa-siswi SMP di Kota Pasuruan Pemkot Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) menyelenggarakan Sosialisasi Program DETEKSI (Digitalisasi Pendidikan melalui Optimalisasi Presensi untuk Siswa-Siswi), Jum’at (20/10/2023).
Kegiatan ini menindaklanjuti Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Nomor : 420/2663/423.102/2023 tentang Pedoman Pengendalian Kedisiplinan Siswa Siswi Jenjang Pendidikan Dasar yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Lucky Danardono, AP, MM.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dispendikbud Rendro Tri Handoko ST, selanjutnya melakukan sosialisasi dengan menghadirkan waka kesiswaan SMP Negeri dan Swasta se Kota Pasuruan beserta guru yang berkompetensi dalam bidang IT.
Dari pertemuan dan sosialisasi ini mendapatkan apresisasi positif dan selanjutnya diupayakan agar dapat dilaksanakan di semua sekolah. SMPN 6 Kota Pasuruan sebagai pilot projectnya.
Yang menjadi pertanyaan, Apa sih DETEKSI ini? Dari data dan informasi yang ramapati dapatkan dari Kasie Pendidikan SMP, Wahyu Anisah, Spd, mengungkapkan bahwa
DETEKSI adalah salah satu inovasi yg berkaitan dengan Digitalisasi Pendidikan melalui Optimalisasi Presensi untuk Siswa-Siswi.
Jadi Program DETEKSI ini dirancang dengan tujuan untuk memudahkan sekolah dan pihak orang tua atau wali siswa siswi dalam mengendalikan perilaku disiplin. Sistem ini dirancang dengan memberikan informasi waktu dengan seketika yang bersifat Real Time kepada orang tua/wali murid manakala putra putrinya sedang masuk atau pulang dari sekolah.
” Jadi orang tua bisa mendapatkan informasi terkini terkait posisi putra putrinya melalui Whatsapp,” ujarnya.
Menurutnya DETEKSI ini sudah diujicobakan di salah satu sekolah yaitu SMPN 6 Pasuruan dan mendapatkan apresiasi positif baik dari kepala sekolah dan orang tua ataupun wali siswa siswi.
” Dispendikbud berupaya agar seluruh sekolah dapat menerapkan ini tentunya dengan kerjasama yang saling menguatkan antar berbagai pihak,” ungkapnya.
Dan yang paling penting menurut Anisah, DETEKSI ini adalah program yang sama sekali tidak membebankan biaya apapun kepada siswa siswi atau orang tua/wali siswa siswi dalam penerapannya alias gratis.
” Dispendikbud juga berharap semakin jauh melangkah kualitas pendidikan kita semakin tertata dan membawa dampak positif yang dapat dirasakan bersama,” harap Anisah.
Terakhir Anisah berharap untuk saling bekerjasama dalam penguatan pendidikan karakter dengan pengendalian kedisiplinan bagi siswa siswi sebagai karakter dasar yang harus dimiliki siswa siswi untuk meraih masa depan yang gemilang.
” Disiplin itu bukan lagi keterpaksaan tapi kesadaran diri yang timbul dari hati,” pungkasnya..