Wali Kota Pasuruan Ajak Perangkat Daerah Percepatan Penurunan Stunting di Kota Pasuruan.

Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan

Pasuruan, Selasa 16 Nopember 2021

Wali Kota Pasuruan saat memberi arahan dalam acara rembuk stunting di gedung gradika.

Ramapati Pasuruan– Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam acara rembuk stunting dan juga deklarasi percepatan penanganan stunting di gedung Gradika Bhakti Praja. Selasa (16/11/2021).

” Saya ingin menyampaikan dan mengajak semua perangkat daerah terkait, untuk berkomitmen dan saling bergandengan tangan untuk percepatan penurunan stunting di Kota Pasuruan.,” kata Gus Ipul.

” Selama masa pandemi covid-19 ternyata juga berimbas pada peningkatan jumlah anak dengan stunting, sebenarnya secara nasional rata-rata semua daerah mengalami peningkatan termasuk di Kota Pasuruan walaupun masih di bawah rata-rata nasional,” harap Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf.

Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan Di Kota Pasuruan sendiri mengalami peningkatan sebanyak 23 persen selama masa pandemi, Kota Pasuruan menargetkan bisa turun di angka 11 persen disayangkan pandemi menghantam semua sektor termasuk juga sektor pemenuhan gizi anak.

” Jalan yang harus kita lakukan yaitu memberi edukasi pencegahan stunting dan perubahan perlilaku hidup sehat dan ini yang harus dilakukan untuk mengatasi penurunan stunting di Kota Pasuruan,” ujarnya.

Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan, ada tiga hal yang harus diperbaiki dalam menangani stunting antara lain memperbaiki pola makan anak, pola asuh anak serta pemenuhan daya dukung infrastruktur dasar seperti sanitasi dan ketersediaan air bersih. Dan untuk Kemenag Kota Pasuruan agar bersama melakukan pelatihan pra nikah dimana pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan supaya sepasang suami istri bukan hanya memahami hak dan kewajiban namun bisa bisa memahami cara mengasuh dan memenuhi kebutuhan gizi anak.

” Saya harap kepada Camat dan Lurah sebagai pemimpin di wilayahnya masing-masing diharuskan berkoordinasi tentang percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan dan kelurahan agar dapat dipastikan program dan kegiatan stunting ini bisa didukung dan dipastikan sesuai dengan sasaran,” pungkasnya.

Menurut Kadinkes Kota Pasuruan dr Sherly Marlena mengatakan bahwa pola makan dan pola asuh serta daya dukung infrastruktur bisa mempengaruhi 70 persen stunting itu sendiri.

“Kalau secara medis atau pengobatannya hanya mempengaruhi 30 persen saja. Jadi perlu kerja bersama yang baik untuk menangani stunting ini agar tidak mengalami kenaikan lagi tapi harus turun sesuai target bersama,” kata Sherly dalam laporannya. (Aga)