WBP Nasrani Lapas Kelas IIB Pasuruan Rayakan Natal Dengan Sukacita

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bukan menjadi penghalang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan untuk ikut merayakan Hari Natal seperti umat Nasrani lainnya.

WBP Nasrani Lapas Kelas IIB Pasuruan merayakan Natal dengan sukacita dan hikmat. (foto: dok. Humas Lapas Pasuruan)

Sebanyak 18 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasuruan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur yang beragama Kristen dan Katolik berkumpul di Aula Sahardjo untuk merayakan natal bersama. Warga Binaan nampak sangat antusias dan bersukacita merayakan hari kelahiran Sang Juruselamat ini.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh rombongan tamu pelayanan gereja dari GBI ROCK Kota Pasuruan yang turut memeriahkan perayaan Natal tahun ini. Dipandu langsung oleh petugas Nasrani, Ka KPLP, Kasie. Binadik Giatja, Kasie Adkamtib, dan beberapa petugas lainnya, kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Kasubag TU.

Pada perayaan ini, warga binaan memberikan penampilan persembahan mereka untuk menghiasi perayaan natal, diantaranya, vokal grup, vokal tunggal, dan aksi Stand Up Comedy dari salah seorang Warga Binaan.

Nyanyian pujian dan penyembahan, renungan natal, prosesi malam kudus, dan ramah tamah juga turut dilaksanakan untuk memeriahkan acara ini.
Pdt. Jemmi Sengkey, S.Th, selaku pengkhotbah dalam ibadah ini menyampaikan pesan natal dari Injil Matius 10:34 bahwa, “Kelahiran Kristus sejatinya adalah membawa pertentangan, pertentangan dengan hal-hal yang membuat kita jauh dari Kristus yaitu perkara-perkara duniawi”.

Dari seluruh rangkaian kegiatan kemeriahan Hari Natal bagi WBP Nasrani di Lapas Kelas IIB Pasuruan berjalan lancar dan aman.

Kalapas Kelas IIB Pasuruan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, pada kesempatan yang berbeda menyampaikan Selamat Natal bagi WBP yang merayakan.

” Natal identik dengan suasana yang tenang, damai, namun tetap sukacita. Kiranya semangat sukacita ini dapat dirasakan bukan hanya saat natal, tapi juga setiap hari kita, sebagai pemicu semangat kita untuk hidup berbenah menjadi pribadi yang berkenan dihadapan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *